Situs-situs dalam sistem terdistribusi dapat terhubung melalui berbagai macam cara yang ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Biaya instalasi. Biaya menghubungkan situs-situs dalam sistem.
Biaya komunikasi. Besar waktu dan uang untuk mengirimkan pesan dari satu situs ke situs lainnya.
Ketersediaan/availabilitas. Sampai sejauh mana data dapat diakses walaupun terdapat kegagalan pada beberapa link atau situs.
Macam-macam topologi jaringan antara lain:
Fully Connected Network
Tiap situs dalam Fully Connected Network terkoneksi secara langsung dengan situs lainnya. Link yang ada menjadi banyak dan menyebabkan biaya instalasi besar. Topologi jenis ini tidak praktis untuk diterapkan dalam sistem yang besar.
Partially Connected Network
Link yang ada hanya antara beberapa situs sehingga biaya instalasi menjadi lebih rendah. Namun, biaya komunikasi bisa menjadi lebih mahal. Misalkan, situs A ingin mengakses data di situs E, maka jalan yang ditempuh menuju situs E harus melalui situs B terlebih dahulu karena tidak ada link langsung dari situs A ke situs E. Semakin jauh jalan yang ditempuh, biaya komunikasi semakin mahal. Selain itu, availibilitas atau ketersediaan data kurang baik dibandingkan dengan Fully Connected Network.Misalkan, jika terjadi failure site atau kegagalan situs di C maka akses ke situs F menjadi tidak ada.
Partially Connected Network terdiri dari:
Tree-structured network. Biaya instalasi dan komunikasi pada topologi jenis ini biasanya rendah. Namun, jika terjadi failure link atau failure site maka pengaksesan data menjadi terhambat dan mengakibatkan availibilitas/ketersediaan menjadi rendah.
Star network. Biaya komunikasi rendah karena setiap situs paling banyak mengakses dua link ke situs lain. Namun, bila terjadi failure site di situs pusat maka setiap situs tidak akan dapat mengakses situs lainnya sehingga availibilitas/ketersediaan pada topologi jenis star network rendah.
Ring network. Biaya komunikasi tinggi karena jika ingin mengakses sebuah situs bisa jadi harus menempuh banyak link. Misalnya, dari situs A menuju situs D, link yang dilewati sebanyak tiga buah. Availibilitas/ketersediaan pada topologi ring network lebih terjamin dibandingkan pada star network maupun pada tree-structured network.
Selain topologi jaringan, ada beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan dalam mendesain jaringan:
Naming and name resolution. Bagaimana dua buah proses menempatkan/memposisikan satu sama lain dalam jaringan komunikasi.
Routing strategies. Bagaimana pesan dikirimkan melalui jaringan.
Packet strategies. Apakah paket dikirimkan secara individual atau sekuensial.
Connection strategies. Bagaimana dua proses mengirimkan pesan secara sekuensial.
Contention. Bagaimana memecahkan masalah permintaan yang mengalami konflik.
Perlu diketahui, bahwa dalam sistem terdistribusi terdapat berbagai macam kegagalan perangkat keras (hardware failure) seperti kegagalan link atau failure link, kegagalan situs atau failure site, dan kehilangan pesan atau loss of message.Oleh karena itu, untuk menjamin kekuatan sistem atau disebut juga robustness maka sistem terdistribusi harus mampu melakukan pendeteksian kegagalan, mereparasi sistem, dan mengkonfigurasinya kembali.
Biaya instalasi. Biaya menghubungkan situs-situs dalam sistem.
Biaya komunikasi. Besar waktu dan uang untuk mengirimkan pesan dari satu situs ke situs lainnya.
Ketersediaan/availabilitas. Sampai sejauh mana data dapat diakses walaupun terdapat kegagalan pada beberapa link atau situs.
Macam-macam topologi jaringan antara lain:
Fully Connected Network
Tiap situs dalam Fully Connected Network terkoneksi secara langsung dengan situs lainnya. Link yang ada menjadi banyak dan menyebabkan biaya instalasi besar. Topologi jenis ini tidak praktis untuk diterapkan dalam sistem yang besar.
Partially Connected Network
Link yang ada hanya antara beberapa situs sehingga biaya instalasi menjadi lebih rendah. Namun, biaya komunikasi bisa menjadi lebih mahal. Misalkan, situs A ingin mengakses data di situs E, maka jalan yang ditempuh menuju situs E harus melalui situs B terlebih dahulu karena tidak ada link langsung dari situs A ke situs E. Semakin jauh jalan yang ditempuh, biaya komunikasi semakin mahal. Selain itu, availibilitas atau ketersediaan data kurang baik dibandingkan dengan Fully Connected Network.Misalkan, jika terjadi failure site atau kegagalan situs di C maka akses ke situs F menjadi tidak ada.
Partially Connected Network terdiri dari:
Tree-structured network. Biaya instalasi dan komunikasi pada topologi jenis ini biasanya rendah. Namun, jika terjadi failure link atau failure site maka pengaksesan data menjadi terhambat dan mengakibatkan availibilitas/ketersediaan menjadi rendah.
Star network. Biaya komunikasi rendah karena setiap situs paling banyak mengakses dua link ke situs lain. Namun, bila terjadi failure site di situs pusat maka setiap situs tidak akan dapat mengakses situs lainnya sehingga availibilitas/ketersediaan pada topologi jenis star network rendah.
Ring network. Biaya komunikasi tinggi karena jika ingin mengakses sebuah situs bisa jadi harus menempuh banyak link. Misalnya, dari situs A menuju situs D, link yang dilewati sebanyak tiga buah. Availibilitas/ketersediaan pada topologi ring network lebih terjamin dibandingkan pada star network maupun pada tree-structured network.
Selain topologi jaringan, ada beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan dalam mendesain jaringan:
Naming and name resolution. Bagaimana dua buah proses menempatkan/memposisikan satu sama lain dalam jaringan komunikasi.
Routing strategies. Bagaimana pesan dikirimkan melalui jaringan.
Packet strategies. Apakah paket dikirimkan secara individual atau sekuensial.
Connection strategies. Bagaimana dua proses mengirimkan pesan secara sekuensial.
Contention. Bagaimana memecahkan masalah permintaan yang mengalami konflik.
Perlu diketahui, bahwa dalam sistem terdistribusi terdapat berbagai macam kegagalan perangkat keras (hardware failure) seperti kegagalan link atau failure link, kegagalan situs atau failure site, dan kehilangan pesan atau loss of message.Oleh karena itu, untuk menjamin kekuatan sistem atau disebut juga robustness maka sistem terdistribusi harus mampu melakukan pendeteksian kegagalan, mereparasi sistem, dan mengkonfigurasinya kembali.
No comments:
Post a Comment